Welcome Cerita Hot88

Merupakan Cerita Hot Terpanas , Berbagai Tips Atau Info Lengkap , Movie Film 21-88-91 , Semoga Dengan Adanya Cerita Hot88 Membuat Anda Terhibur , Selamat Bergabung , Salam Sukses , Terima KAsih Telah Berkunjung.

Movie 21-88-91

Merupakan Agent Movie Yang Dapat Ditoton Secara Online Dan Dapat Anda Nikmati Dengan Beberapa Film Terupdate Dan Beberapa Kami Sediakan Untuk Bergabung , Semoga Membuat Anda Terhibur Dan Dapat Anda Request Film Kesukaan Anda Mengirim Gmail | Contact

Movie Online

Film Online Kami Merupakan Film Update Setiap 7 Hari Sekali , Kami Memiliki 3 Fitur Movie Online (Movie 21 , Movie 88 , Dan Movie 91) Dan Kami Menyediakan Pemasangan Banner Free Dalam Setahun. Untuk Info Bisa Melakukan Pengiriman Banner Kepada Kami Lewat Email atau Contact ^^

Download Dan Chat

Berbagai Macam Fitur Dan Berbagai Hiburan , Download , Game , Browser , Nawala , Jadwal , Situs , Chat , DLL

Bisa Di Akses Melalui Mobile

Terima Kasih Atas Dukungan , Kunjungan Teman - Teman Semua , Salam Sukses Buat Teman - Teman Dan Semoga Ini Bisa Membantu Dan Menghibur Teman - Teman Semua

Senin, 28 Desember 2015

MAXIM KOREA



MAXIM 2015

MAXIM KOREA GIRL 19

MAXIM HD KOREA 2015

MAXIM KOREA FX

MAXIM KOREA BIKINI

MAXIM KOREA FX 4

MAXIM KOREA FX 2

Japanese SEXY Girl in Bathroom





Darah Perawan Teman terbaikku




Semenjak kejadian di tengah hujan lebat tersebut persetubuhan yang indah dody lakukan dengan cantika semakin bergelora. dody dengan cepat menjadi? ahli? di tangan cantika. Setiap percumbuan yang selalu berakhir dengan persetubuhan itu selalu ada hal yang baru yang dipelajarinya. Ini karena cantika yang selain memiliki gairah yang besar juga tak sungkan sungkan meminta hal- hal yang masih asing bagi dody dalam setiap aktifitas seks mereka. Sampai saat itu hubungan dody dengan cantika tidaklah sampai menyebabkan sang gadis hamil, Anti selalu menjaga agar tak terjadi hal itu. Selain rajin dengan kontrasepsi juga menjaga kapan saat suburnya. Anti tau kalu dody sang kekasihnya adalah lelaki yang baru saja mengenal persetubuhan dan dia yakin bahwa dody belum bisa menjaga agar tak terjadi kejadian yang tak di harapkan mereka berdua. Hingga satu saat mereka berdua bertengkar hebat, yang menyebabkan Anti pulang ke kota asalnya tanpa memberitahu dody. Kekerasan kepala mereka berdua menyebabkan mereka tak dapat membendung ego mereka masing-masing. Telah seminggu dody tak bertemu dengan Anti. Kontak lewat telepon yang dulu mereka lakukan hampir tiap hari kini tak ada, hilang di telan oleh ke egoan mereka.

Pusing rasanya kepala dody. Aktifitas seks yang sekurangnya mereka lakukan 3 kali seminggu sudah seminggu ini tak ada lagi. ? Ah?..aku harus menemuinya?.? pikir dody. ?Dan aku harus minta maaf???????? batin dody. Tak seharusnya seorang lelaki mempertahankan egonya terhadap wanita. Sabtu sore dengan mobil biasanya dody pun meluncur membelah kemacetan kota Bandung. Di kepalanya telah terbayang senyum manis Anti seperti biasanya. dody yakin hubungannya dengan Anti akan membaik kembali. Setelah memarkir mobilnya sambil bersiul dody melangkah ringan, menuju kost-an Anti.

Tak seperti biasanya pintu kost-an Anti tertutup rapat. Tanda tanya besar muncul dikepalanya. Langsung ia mengetok pintu yang tertutup, beberapa kali tetapi tak ada yang keluar. Penasaran ia melangkah ke pintu sebelahnya , kost-an cantika sahabatnya Anti. Mengetok pintunya perlahan. Muncul seraut wajah tak asing berambut basah, cantika sahabatnya Anti. ? Oh?..Aa???.ada apa?? tanyanya melongokkan wajahnya dari balik pintu. ?Anti kemana ya?.Fit?.?? Tanya dody. ?Emang dia ga beritahu Aa???tanya cantika balik. ?Ngga,?kemana dia????.? dody bertanya mengkerutkan keningnya. ?Anti kan pulang??????..? terang cantika. ? Emang ?ga bilang sama Aa???? Tanya cantika kembali. ?Masuk dulu deh Aa??????..?ajak cantika seraya membukakan pintu kamarnya. dody melangkah masuk. Semerbak wangi kamar seorang gadis menghampiri indra penciumannya. Kamar yang bersih dan tertata dengan baik meski tak besar. cantika menghilang di balik sebuah pintu mengenakan handuk yang membungkus tubuhnya. ?Ternyata habis mandi dia?.?batin dody Tak lama cantika kembali dengan 2 cangkir minuman. ?Ini kopi untuk Aa????????? ujarnya menaruh cangkir di tangan kanannya ke hadapan dody. ?Tau aja kamu kesukaan Aa????.?timpal dody menyeruput kopi hitam panas tersebut. Aromanya sungguh enak, dengan takaran gula yang pas di lidahnya. cantika menuturkan kepada dody bahwa Anti langsung pulang ke kota asalnya sehari setelah pertengkaran mereka. Matanya yang bulat berkali-kali mengerling indah saat ia bercerita. dody juga menyesalkan kejadian itu dan bermaksud akan minta maaf tapi ternyata telah terlambat. cantika juga menegaskan bahwa Anti tidak memberitahukan akan kembali atau tidak. ?Nah kamu mo kemana nih, udah mandi dan rapi???Tanya Dino kepada cantika. ?Ga kemana-mana hanya biar seger aja??????? sahutnya renyah. ?Temanin Aa? yuk?, Aa? lagi bingung???? ajak dody. ?Ga enak ah,?.ga enak sama Anti nanti??? tolaknya sopan. ?Biar Aa? yang bilang nanti sama Anti, lagipula Aa? ga bisa berharap banyak lagi pada Anti setelah kejadian sekarang ini????.?terang dody panjang. Setelah berargumen panjang lebar, akhirnya cantika setuju menemani dody. Berbarengan mereka berjalan menuju parkiran. ?Sebenarnya cantika juga lagi suntuk A????.? ujar cantika membuka pembicaraan sesaat mobil melaju. ?Emang ada apa?..? kejar dody. ?Kami putus kemarin????..?tuturnya lagi. dody langsung terbahak-bahak mendengar kalimat terakhir itu. Tubuhnya terguncang. ? Kenapa ketawa A?????..?? Tanya cantika ketus. ?Aa? ngetawain cantika ya????? tanyanya mencondongkannya tubuhnya kearah dody. ?Iya?? ya????????.??tanya cantika kembali sambil menjatuhkan cubitan pada pinggang lelaki kekasih sahabatnya tersebut. ? Udah?.udah????.sakit…!?pinta dody menggeliatkan tubuhnya menahan perih. ?Ayo jawab????????.!?perintahnya kembali tak melepaskan cubitannya ?Tau ?ga, kita ini korban????ujar dody. ?Korban pasangannya???..?sambung dody kembali. Langsung cantika pun tergelak, melepaskan cubitannya. Sampai berair matanya yang galak tersebut menahan gelinya. ?Kemana kita nih. Aa??????? Tanya gadis berkulit putih bersih tersebut setelah tawanya mereda. ? Kamu punya ide?????..?? dody balik bertanya. ?Hmmm, ke disco yuk???…? ajaknya mantap. ?Boleh juga, ke sana kan??.? Sahut dody menyebutkan sebuah discotik yang sering menjadi tempat kunjungannya bersama Anti. ? Ok????????????? tutup gadis itu disela gumamannya mengikuti lagu yang terdengar dari radio.

Malam itu tidak terlalu ramai. Mungkin karena bukan event Ladies Night. Mereka berdua segera tenggelam dalam irama musik yang menghentak. dody pun dapat mengimbangi gerakan lincah cantika, tubuh mereka berdua pun badsah oleh keringat. Tubu cantika yang proporsional bergoyang meliuk-liuk, kadang sedikit erotis menggoda dody. Tersenyum mereka berdua di tengah dentuman musik yang hingar- binger. Saling memandang tak lepas kedua mata mereka di tengah gerakan ? gerakan sensual mereka. ?Gadis ini sungguh enerjik???dan seksi? pikir dody. Tiba-tiba musik berganti lambat temponya. Beberapa pasangan kembali ke tempat duduknya. Ada juga pasangan yang melangkah memasuki dancefloor.

dody menyunggingkan senyuman mengangkat bahu dan tangannyanya. Mendekat ke arah cantika yang berdiri bingung. ?Boleh?..kan??.? tanya dody sambil meraih telapak tangan cantika dan merangkul pinggang ramping di balik kaos ketatnya yang telah basah. cantika tak menjawab, hanya membiarkan saja perlakuan dody. Dody menyadari hal itu sudah cukup menjawab pertanyaannya. Berdua mereka melantai dengan perlahan seirama tempo lagu dalam jarak tak terlalu rapat. Kadang mata mereka bersitatap, bercakap-cakap tanpa kata-kata. dody merasakan dirinya yang sedari tadi bergairah terpicu gerakan- gerakan cantika erotis tadi. Ditariknya tubuh cantika lebih dekat. Ada sebentuk perlawanan saat itu. cantika menengadah menatap bola mata dody, dan akhirnya membiarkan tubuhnya merapat . ?A? dody ini sungguh menarik??, sudah dari dulu aku ingin berdekatan dengannya? batin cantika. Pikirannya hanyut oleh perasaannya. cantika merebahkan kepalanya pada dada dody merasakan debur jantung yang berdebar debar. ?Sunnguh menggemaskan kamu A? batin cantika larut dalam suasana. dody terlonjak kaget hampir menjerit merasa perih pada dadanya. Ternyata cantika menggigit kecil dadanya, gemas..!! ?Gila kamu???..!? sergah dody. ?Hihi?.hi????..? sahut cantika tertawa kecil. Menatap lelaki tegap tersebut dengan senyum simpul. Entah apa artinya senyum itu, dody tak mengerti. Kini mereka bergoyang rapat ditimpali irama lambat tersebut. Dapat dody merasakan gundukan bukit membusung milik cantika menekan perutnya. Gesekan ? gesekan yang terjadi mulai memercikkan gairah pada mereka.

 Mereka tetap bergoyang sambil bersitatap. Dino merangkul tubuh langsing itu mendekapnya erat. Seiring juga kedua lengan cantika yang memeluk erat pinggang Dino. cantika melepaskan kedua tangannya pada pinggang Dino, meluncur ke atas mengalungkan lengann kiriya di leher Dino. Sementara itu jemari kanannya bergerak mengusap wajah Dino, dari pipi terus kebawah dan mengusap bibir lelaki tersebut dengan ibujarinya dengan tatapan pernah lepas sekalipun dari mata Dino. Dino merasa gerakan tersebut sangat seksi sekali dan sangat mengundang. ?ini adalah undangan??.?pikir Dino. Harus ku penuhi, peduli amat dengan Anti?. Dino dengan perlahan menurunkan wajahnya, diiringi tekanan jemari cantika di belakang lehernya. ?Ayo A?????.aku menginginkannya??batin cantika memandang lekat-lekat bibir Dino yang mendekat. Tepat bibir mereka hanya berjarak kira-kira 1cm, Dino mengehntikan gerakannya, memandang bibir cantika yang mungil terbuka perlahan bersiap menyambut. Menggoda gadis itu dengan gerakan tak selesai tersebut. Seperti yang telah diduganya, cantika menekan leher Dino dan segera mencaplok bibir Dino yang telah siap sedari tadi itu. Segera kedua bibir tersebut saling lumat dan saling kulum. Teresakan oleh dody bibir gadis itu begitu lembut dan hangat. Napas segar segera terhembus ke indra penciuman dody. Kadang lidah mereka berpalun- palun saling membelit di kedalaman mulut cantika. Kadang lidahdody memjelajahi setiap mili di kedalaman mulut cantika yang terbuka. Gadis berkulit putih itu segera terbangkit gairahnya. Ciuman dan kuluman dody yang bergelora membangkitkan rasa yang telah lama tak menghampirinya. ? Hmmmhh??????????.?desahnya cantika melepaskan bibirnya sambil menghembuskan napasnya yang hamper putus oleh kecupan dan lumatan dody. dody tak memberikan gadis itu lebih lama waktu dan kembali melumat bibir mungi nan ranum tersebut. Kini tangan dody mulai bergerak, meluncur dari kepasifannya. Mengelus perlahan bagian samping tubuh cantika menambahkan sengatan sengatan halus pada gadis bertubuh padat tersebut. Berkali-kali naik turun di samping tubuh padat tersebut. Menjalar ke ketiaknya turun kembali, berhenti sesaat. Kedua jari jempol Dino menekan bagian pinggir bukit dada cantika memberikan sentuhan- sentuhan sporadis disana. ? Uhh????????????lenguh cantika hampir tak terdengar.

Sementara itu kedua lidah mereka juga tak hentinya saling berkejaran, saling belit dan menjilat di kedalaman mulut mereka, berganti-ganti didalam mulut dody dan cantika. Praktis mereka berdua tak memperdulikan musik lagi. Diam saling merangkul dan meraba. ?Ladies and gentlemen, here we go???????.?terdengar suara Dj yang membahana disambung hentakan musik bertempo cepat memutus aksi mereka berdua. Melangkah kembali menuju sebuah kursi bar yang tinggi. cantika duduk di kursi menghadap dance floor. Dino pun merapatkan punggungnya ke tubuh sang gadis yang dengan segera merangkulkan tangannya. Terasa gundukan padat menekan punggungnya yang basah. Sambil merangkul cantika menempatkan dagunya pada ubun-ubun dody. Bergoyang mereka kembali mengikuti irama, hanya kali ini dengan goyangan lembut dan perlahan. Terdiam mereka berdua tak berkata-kata. Sibuk dengan perasaan masing-masing, meresapi kejadian yang baru saja berlangsungi. ?Pengap A?????.pulang yuk???ajak cantika pelan. Dino menengadahkan wajahnya memandang pemilik bibir yang saja berucap. Dengan cepat sebuah kecupan kilat didaratkan cantika di bibir dody. Tak berkata kata lagi dody segera menyambut tubuh cantika yang turun dari kusi bar yang tinggi tersebut. Menyambut pada kedua belah sisi tubuhnya di iringi lengan cantika yang datang menyambangi pundaknya. Melangakah dengan berpelukan erat menuju pintu keluar dan terus melangkah menuruni tangga. Tak lepas pelukan mereka melangkah menuju mobil dody yang di parkir di sudut. ? Kemana lagi kita??????..??Tanya dody sambil memutar kunci kotak. Memandang ke wajah oval yang tengah menatapnya juga sambil menggigit-gigit bibir. Tangan dody terulur perlahan menjangkau. Wajah cantika juga mendekat dan tanpa aba-aba kedua bibir mereka kembali bertemu dalam pagutan-pagutan hangat. Kali ini lumatan dan kecupan mereka berlangsung sangat panas bergelora. Lidah Dino menjalari leher yang ditumbuhi bulu halus. Naik kearah belakang telinga menyebabkan cantika mendongakkan kepalanya sambil mengeluh kegelian. Tak menyia-nyiakan kesempatan yangan dody beralih kini kebalik kaos yang dikenakan gadis berkulit mulus itu. Merabai bukit padat yang masih terbungkus. Tak cukup begitu saja jemari dody meluncur di permukaan kulit licin tersebut. Merabanya perlahan. Jemarinya dengan lincah memilin dan memijit putting di balik pembungkusnya. ?Uhh???????? desah cantika membusungkan bagian dadanya memberikan keleluasaan pada jari dody. Lansung saja tangan dody yang sebelah lagi menyelusup ke belakang punggung gadis berkulit putih tersebut. Menemukan kait bra dan dengan satu sentakan kecil melepaskan kait yang mengekang. Cepat sekali dan tau-tau bibir dan lidah dody telah bermain di permukaan bukit yang padat di dada cantika, menjelajahi permukaannya dengan lidahnya yang kasar. Terus ke puncaknya dimana bertengger putingnya berwrana merah muda tersebut. Dengan rakus langsung dihisap dan disedotnya. cantika terhenyak merasakan hisapan dan kuluman dody bak bara panas mulai membakar gairah kewanitaannya yang bergelora. Hampir tak kuasa ia membendung gelombang demi gelombang yang datang menyerbu, menghanyutkannya pada gejolak birahi badani. ? Mhh?.A?, jangan disini????? desahnya terputus-putus melerai aksi Dino. ?Banyak orang ih!???., Nanti dilihat orang A? malu??tambahnya sembari mengangkat kepala dody dari permukaan dadanya. dody pun mengangkat wajahnya dan menggelengkan kepalanya mengusir gairah yang melanda dirinya. Dan mobil pun bergerak. ?Aa? antarkan kamu pulang ya Fit??..??ujar dody seraya memutar setir keluar dari basemen gedung diskotik tersebut. ?Jangan A? ga enak sama ibukost pulang tengah malam begini, mending pagi aja sekalian?tambah cantika membenahi rambutnya yang agak kusut tadi. ?Kemana dong, klo ??.?ucap dody terputus. Khawatir ia meneruskan kata-katanya yang dapat merusak suasana. ? Kemana A???????.?ulang cantika menatap penuh harap. ?Gimana kita ke kost-an Aa???????ujar dody pelan dan hati-hati. ? Hmmm????.boleh????????jawab cantika. ?Tapi besok pagi antarin pualng ya??? pintanya tak berubah ekspresi. ? Siap????????????????sahut dody girang. ?Akhirnya kudapatkan gadis ini????? pikir dody. Niat kotor mulai merasuki pikirannya. Mobilpun meluncur ke utara. Melaju di sepanjang jalan Cipaganti lalu turun ke jalan Setiabudhi, belok kekiri, menerobos lampu lau lintas yang berkedip-kedip dengan warna kuning. Melaju terus keatas sepanjang jalan Ciumbuleuit. Tak lama kemudian berbelok ke kanan, menepi. Setelah mengunci sambil menggandeng cantika dody melangkah masuk di sebuah gang. Melihat kekiri dan ke kanan mengawasi kalau-kalau ada yang melihat mereka. Tepat pada sebuah belokan mereka masuk pada sebuah pekarangan sebuah rumah. Berbelok ke kiri mereka tekah sampai di depan pintu. Tergesa- gesa dody memutar kunci diiringi senyum simpul cantika. Dan beberapa menit kemudian mereka telah berada dalam ruangan yang hangat?.. ? Silakan duduk Fit????.?ujar dody menutupkan gordin dan nako jendela kamarnya. Melangkah ke belakang ke kamar mandi mengemasi beberapa pakaiannya yang berserakan. ? Haus kan????????.?? dody melangkah dengan 2 cangkir teh hangat di tangannya. Memberikan satunya ke tangan cantika. Pakaiannya telah berganti dengan singlet dan sarung yang membalut pinggangnya kebawah. ?Enak juga A? kost- annya??…?ucapnya memperhatikan berkeliling ruangan. Berhenti di depan meja gambar yang ada di ruangan tersebut. Memperhatikan coretan – coretan pada kertas buram yang tersampir di meja tersebut. ?Ini tugas-tugas kuliah Aa?????? tanyanya memandang kertas yang menempel di meja tersebut. ? Hmm??Begitulah???????jawab dody yang tiba-tiba telah berada di belakang gadis itu. Wajahnya sedemikian dekat dengan leher si gadis, mengharumi wangi yang terbit disana. Hembusan napasnya terasa hangat di leher dan pundak cantika. ?Ih?Aa? geli?????????.?ucap cantika menggelinjangkan tubuhnya. Melangkah menjauhi Dino. Masuk ke kamar mandi. Terdengar desir air,?? ?Aa? punya pakaian yang bisa cantika pakai?.., biar yang ini ga kusut? Tanya cantika melongokkan wajahnya dari bali pintu kamar mandi. dody melangkah menuju lemari pakaiannya, menemukan sehelai kaos katun dan sebuah celana olahraganya yang langsung diberikannya ke balik pintu kamar mandi tersebut. Tak lama kemudian cantika pun muncul dengan pakaian yang di berikan dody tadi. Kaos tersebut longgar di tubuhnya yang padat, sedangkan celana olarhraga dody tak dapat menutupi keseluruhan pahanya. Memampangkan paha yang mulus dan putih itu ditimpa cahaya lampu tidur yang temaram yang di stel dody. ?Kamu belom ngantuk?????.?Tanya dody yang telah berbaring kepada gadis berkulit putih tersebut. ? Udah sih????.tapi?????? sahutnya perlahan duduk dikursi meja gambar yang ada di ruangan itu. ?Ya udah sini?????????..?sambung dody menepuk kasur disampingnya. Ragu cantika melangkah, tetapi hasratnya untuk berbaring mengalahkan keraguan di kepalanya. dody menggeser tubuhnya lebih ke tepi memberikan ruangan untuk gadis itu berbaring pada sisi lainnya. Tak berselang lama cantika pun telah meringkuk di kasur tersebut membelakangi Dody. Memunggungi Dody yang juga berbaring searah yang tenggelam dalam pikirannya. ? Biarlah dia tidur, cape dia mungkin????..?batin Dody. Dino mendekatkan tubuhnya menempel pada punggung gadis yang berselimut itu. Merangkul ke depan mencoba memberikan kenyamanan hangatnya pelukan. Merasakan matanya yang juga mulai memberat. Tiba-tiba saat matanya akan terpejam,tubuh didepannya berbalik!! Wajah cantika segera menyusup di hangatnya dada Dody yang bersinglewt tersebut. Terasa hembusan napas panas yang teratur dipermukaan kulitnya. Langsung kantuknya hilang. Dino memberanikan dirinya, mengecup kening yang tepat di depan dagunya, mencium wangi rambut kecoklatan milik cantika. Tiba-tiba terasa oleh Dino sentuhan bibir lembut Firi di bahunya yang tak tertutup oleh singlet. ?Dia belum tidur?!!!?batin Dino girang.

Entah karena kebetulan atau karena dorongan hati yang sama, wajah mereka bergerak. cantika mendongak sedangkan Dino menunduk. Kedua mata mereka langsung bertatapan. Hanya hati mereka yang berbicara mencoba menemukan kesamaan hasrat yang mulai terbit. ? Mhh????.A?..?desah cantika perlahan saat bibir Dino mendarat di bibirnya, yang langsung di sambutnya dengan hangat. Mengundang lebih lanjut. Lidah merekapun kini telah saling membelit, bercengkerama, berkejaran di dalam taman rongga mulut cantika yang basah. Dino bertindak lebih berani, ikut menyusupkan tubuhnya ke dalam selimut yang di membalut tubuh cantika. Berdua mereka berada dalam satu selimut!!! Terasa oleh Dino gundukan lembut di dada gadis berkulit putih tersebut menekan dadanya. Puncaknya yang runcing telah menggosok dadanya yang terbalut singlet tipis tersebut. Ternyata cantika takmengenakan behanya lagi!!! Tangan Dino langsung membelai bukit padat tersebut,merabanya perlahan. Menyelusuri kelembutan terbalut bahan tipis tersebut dengan telapak tangannya.

Dino bergerak naik, menempatkan tubuh gadis itu perlahan di bawahnya. Tangannya langsung bekerja mendorong kaos gadis ke atas, menelanjangi kemulusan tubuh bagian atas cantika. Demikian pula dengan cantika tak ketinggalan menelanjangi tubuh bagian atas lelaki yang menindihnya. Segera saja kulit mereka bertempelan. ?Ahhhh???????..? rintih cantika, merasakan tau-tau bibir dan lidah Dino telah mengulum putting dadanya. Matanya mendelik hanya terlihat bagian yang putihnya saja. Kedua lengannya hanya bisa menggerumasi rambut ikal Dino. Sambil menggeser tubuhnya ke sampingt angan Dino tak tinggal diam, membelai turun menyusururi perut yang rata, terus ke bawah menemukan pertemuan paha si gadis. Saat berusaha membeinya, sebuah tangan cantika langsung memegang tangannya, menutupkan kedua pahanya, menghentikan keinginan Dino. Dino meneruskan tangannya lebih bawah membelai batang paha yang licin bergantian kanan dan kiri. Perlahan tak disadarinya cantika membuka kedua pahanya secara tak langsung mengundang Dino beraksi lebih jauh. ?Ohhh????..? desah dan rintihan cantika terdengar menceracau di telinga Dino, menandakan gelora badai birahi mulai melanda gadis itu. Dino mengerakkan tangannya kembali menaik ke atas. Menyusuri licinnya paha hangat tersebut, jarinya masuk pada lobang celana pendek tersebut. Membelai gundukan padat terbalut kain satin di sana. Menemukan bahwa kain tersebut telah basah!!! Dino mergerak turun, bibir dan lidahnya menjalari kulit perut yang licin dan hangat tersebut yang begerak turun naik seiring napas cantika yang memburu. Terus turun menapak tilas pada jejak jari dan tangannya tadi.

 Menyusupkan lidahnya pada celah lobang celana pendek etrsebut. Menggesernya ke atas hingga kini lidahnya mencucupi gundukan kewanitaan cantika. ?Ah? Aa????..Ohhhh?.?rintih cantika merasakan lidah Dino yang basah bergerak pada daerah pribadinya. Gerakan lidah Dino serasa sengatan-sengatan bara nikmat yang membubungkan perasaannya pada titik tak terkendalikan lagi. Kehendak birahinya telah merajai perasaannya. Pinggulnya bergerak-gerak gelisah. Dino bergerak kembali keatas, meluncurkan lidahnya sepanjang ban celana pendek itu tersebut. Kedua tangannya mulai menarik celana pendek tersebut. Dan cantika membiarkan penutup tersebut lepas dari tubuhnya satu persatu. Dan Akhirnya tubuh putih itu tak menyisakan selembar benangpun yang membalut tubuhnya. Telanjang!!! Seraya tangannya melepaskan kain penutup terakhirnya, wajah Dino mendekati segitiga di pertemuan kedua paha lenjang cantika. Mencium aroma yang khas. ?Ahhhh??????????erang cantika merasakan sengatan basah lidah lelaki tegap tersebut pada kewanitannya. Tubuhnya kaku sesaat denganmata membeliak. Secara sporadic lidah Dino mengeksplorasi bagian tersebut, menbuat tubuh putih tersebut melonjak.

Kadang pinggul padatnya bergerak gelisah membuat wajah Dino ikut terbawa. Lepitan sempit tersebut telah basah!! Dino tak peduli dan tetap pada aksinya. ? Ouhh????????..?erangan demi erangan cantika meningkahi gemuruh gelombang birahi yang melandanya. Dino bergerak keatas mensejajarkan tubuhnya di atas tubuh padat gadis berkulit putih itu. Menggerakkan pinggulnya kekeiri dan ke kanan menyibakkan kedua paha cantika, menempatkan batang tegarnya tepat di permukaan lepitan kewanitaan cantika. Brgerak perlahan? ?ja? jangan??..A?..?terdengar ucapan lirih cantika di tengah gemuruh napsnya yang memburu. Tetapi tubuhnya tak seiring dengan ucapannya. Tak kuasa ia menghentikan gerakan Dino. Dino mendorong dengan pelan, terpeleset??. Dino bangkit dan duduk, menempatkan kelamin mereka berdempetan. Menggenggam batang tegar kejantanannya, mengarahkan ujung membola tepat di permukaan lepitan basah tersebut, menggosok- gosokkan ujung tersebut di permukaan itu. Kembali mendorong. ? Perlahan lepitan tersebut memberikan jalannya terdesak oleh ujung membola yang licin tersebut. ? Aa????????..?ucap cantika dengan mulut menganga saat Ujung membola batang tegar Dino bergerak masuk mili demi mili dan berhenti saat telah tenggelam sekitar 2-3 cm, di telan kelembutan hangat lepitan tersebut. Dino bergerak menempatkan tubuhnya kembali menutupi tubuh si gadis. Kedua tangan cantika segera menemukan pegangan nya pada bahu tegap Dino, memandang sayu wajah lelaki idamannya itu. Keringat telah membasahi tubuh mereka di segala bagisn, membuatnya licin mengkilat di remang sinar lampu kamar. Dino kembali bergerak?. Kembali mendorong pinggulnya perlahan, mendesakkan batang tegarnya membuka kelembutan kenyal lepitan hangat yang basah tersebut.

Mili demi mili batang tegarnya Dino masuk. Sepanjang perjalanan batang tegarnya tersebut jepitan liat liang kewanitaan cantika terasa mencekal erat. ?Sakkitt???? A???????erang cantika lirih. Sepanjang perjalanan batang tegar itu kedua tangan cantika yang mendekap bahu Dino mencengkeram kuat, terasa pedih. Dino mendorong terus, hingga pada satu titik seolah tertahan oleh sebentuk cincin kenyal. Mengakibatkan laju batang kejantanannya terhenti sesaat. Setelah menarik napas Dino bergerak lagi.. Dengan satu dorongan kuat???. Sesuatu berdetus?,putus di bawah sana, yang lansung mengakibatkan batang tegarnya amblas terbenam seluruhnya dalam liat dan hangatnya kewanitaan cantika ? Aaaaa???????????.?jerit cantika merasakan terbelah oleh sebentuk batang liat dari ujung kaki hingga ujung rambut. Mulutnya telah berada di bahu Dino, menggigitnya melampiaskan rasa perih yang timbul di bawah. Tubuhnya mengaku sesaat.Napasnya terengah-engah. Dino menghentikan gerakannya memandang kedua bola mata cantika bergantian, tak yakin dan takjub pada pengalamannya sesaat. ?Gadis ini masih perawan?.!! Serunya dalam hati. Dikecupnya mata cantika yang berkaca-kaca di antara keringat pada kelopak matanya. Dan setelah merasa napas si gadis mulai teratur, Dino bergerak kembali. Menaikkan tubuhnya,kembali turun berulang ulang dalam tempo lambat. Kening cantika yang tadi mengernyit kini perlahan mulai normal kembali. Tubuhnya telah mulai rileks dan menyambut setiap gerakan Dino. Gairahnya menyaqla-nyala dalam setiap hunjaman tubuh Dino. ? Ohh??????????? erangnya menceracau.

 Sebersit rasa perih yang sempat timbul telah berganti dengansengatan- sengatan batang membara yang mengalirkan deru-deru birahi yang tak terbendungkan. Naluriah pinggulnya bergerak menyambut setiap hunjaman batang tegar Dino yang membombardir kewanitaannya tak lelah- lelahnya. Perlahan tapi pasti kedua tubuh licin berkeringat tersebut melangkah setapak demi setapak menuju puncak tujuan. Bergumul dalam indahnya persebadanan, menggiring nafsu yang telah membakar keduanya ke penghujung pencapaian. Dino bergerak makin cepat, hunjaman batang tegarnya makin lancer di lumasi cairan licin yang terbit dari kewanitaan cantika. Persentuhan batang tegarnya dengan hangatnya kewanitaan cantika yang liat mencekal tak terbandingkan rasanya. Dino bergerak makin cepat, gemas menghunjamkan tubuhnya. Sementara cantika pun naluriah bergerak gelisah. Geli gatal di kewanitaanya yang terbelah otot kenyal tersebut makain menggila. Sebentuk aliran rasa yang terbit dari dasar kewanitaannya, menjalar di sepanjang sumsumnya, terus ke atas di tulang belakang menuju kepala?. ?Ahh?ahhh? ahhhhhhhhhhhhhhhh??..? pekik cantika sambil menyentakkan kepalanya ke belakang.

Tubuhnya melenting seperti ulat tertusuk duri dengan pinggul yang bergerak-gerak memacu saat gelombang puncak melambungkan perasaanya pada padang nirwana. Kedua tangannya memeluk ketat leher Dino seolah olah memakunya dengan jepitan kedua kakinya bak sepasang tak raksasa.Tubuhnya serasa kosong setelah gelombang tersebut pecah berkeping- keping di kepalanya. Perlahan mulai mereda, mengalir rasa damai yang sangat di pelupuk jiwanya. Jepitan-jepitan sporadis otot peristaltik yang liat mencekal laju batang tegar Dino. Seolah olah memeras setiap serat yang ada disana. Dino bergerak makin cepat mengejar puncak yang telah dicapai cantika. Menghunjam tak henti-hentinya mamacu gelombang demi gelombang yang semakin bergelora. Bergerak terus?. ? Argh?????????????????geram Dino sambil menghunjamkan batang tubuhnya, merasakan sebuah aliran berkejaran di sepanjang tulang punggungnya, menuju pembuluh batng tegarnya yang menggelegak sesaat sebelum akhirnya menumpahkan semua isinya dalam beberapa semburan- semburan hangat yang kental. Membasahi dasar dan seluruh permukaan bagian dalam kewanitaan si gadis. Tersentak sentak tubuhnya seiring semburan demi semburan yang meledak. Tercabut jiwanya dari kefanaan dan melayang dalam keabadian rasa nyaman sesaat. Akhirnya tubuhnya menggelosoh disamping tubuh putih cantika yang bersimbah keringat, yang terdiam dalam peresapan nikmat yang masih tersisa. Kedua matanya yang indah terpejam. Lebih kurang limabelas menit dalam kebisuan, cantika berucap lirih, terisak-isak?. ?Aa? harus tanggung jawab kalau cantika nanti hamil

waktu pulang rumah mesra sekali




ia pun menatapku dan tersenyum.dan kali ini aku menciumannya makin liar dan sejenak ku geseki kembali kontolku dengan memeknya…Ia tersenyum nakal lalu menjulurkan lidahnya ke mulutku…,
”jilat om…,”pinta Anis. akupun menyambut lidah yang terjulur itu… Lama kami bermain lidah… Lalu akhirnya Anis memeluk kepalaku ke dadanya. Lalu sebentar ia tarik kepala itu dan memandangku…
“om..,”bisik Anis penuh desahan.
“Iya sayaang…,”Aku membalas sambil mendesah.
“Tanggung jawab, om udah bikin aku horny..”bisik Anis. Yang masih mengangkani pinggangku
Kamipun berciuman lagi, ciuman yang panas dan buas. Bahkan suara sedotan dan lumatan bibir kami mengeluarkan suara yang keras.
Geliatan tubuh dan lumatan yang penuh getar birahi membuat tubuh kami terhempas ke atas kasur yang di gletakkan di lantai kamar kost itu… aku menindih wanita remaja yang statusnya adalah keponakanku sendiri, meremasi dan meraba seluruh bagian tubuh Anis…
“Okhmm…,”desahan Anis ketika mulutku merangsek ke dadanya. Tanganku dengan liar membuka babydol Anis yang sejak tadi sudah berkumpul di antara dua daging kembar dan di atas selangkangannya, sehingga kini dada itu sepenuhnya telanjang… langsung kujilati tetek Anis, mengemut putingnya, dan semua itu begitu merangsang birahi Anis pastinya.
“Okhmmm…jilatin susuku…emut susuku omm…,”erang Anis…
AKu dengan rakus menjilati, menciumi, mengemuti, dan menghisap tetek keponakanku. aku melakukan semua itu dengan nafsu yang menggelegak dan tidak lagi peduli apakah ciumanku itu meninggalkan cupangan merah di seluruh permukaan susu Anis.
Tanganku lalu bergerak meraba ke paha mulus Anis, terus merambat menggeseki celana dalamnya…
Anis begitu terbuai dengan aksi ku yang sedang menggeluti tubuhnya. Dan ia dengan nafsu membalas semuaku… Ia mengerang bagai kucing… Ia menunjukkan nafsunya yang besar di hadapan omnya… Ia pun menggerakkan tangannya meraih kontol ku, Kontol kebanggaanku yang besar dan panjang… Kontol yang rasanya saat ini begitu tegang dan keras…

“Okhmm…aku baru kali ini megang kontol om” erangnya sambil meremas kontolku.
”aku… aku pengen megangin terus…,”desahnya di telingaku.
“kontol om besar dan panjang…,”
“semua cewek yang pernah liat juga bilang gitu” sambil senyum aku meledek keponakanku yang birahi tinggi wajahnya benar-benar berwarna gelap tanda birahi memandangi kontolku..,
”Ohh sayang….coba kocokin kontol om sayang….,”pinta ku pada Anis sementara aku bergerak menciumi mulutnya. Ia melengkungkan tubuhnya, sambil menjangkau kontolku dan mengocoknya
jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. birahinya sudah semakin tinggi. Pelan-pelan badannya kurebahkan di kasur tetapi kakinya tetap menjuntai. tak sabar lagi aku langsung menyerang pangkal pahanya yang masih dibalut celana dalam warna merah.
“Ohh.. ahh.. Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. melihat pemandangan memek tebal yang berjembut tipis nanmontok keponakanku itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil.
Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu memeknya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Anis terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta terus dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.
“Oke Non…” lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih lobang sempit itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Setelah kuremas-remas teteknya beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.

“Ahh.okhhhhmmm.”desis anis tak berhenti
“Enak kan om jilatin trus om begini in?” tanyaku sambil menatap wajahnya. Dan menggesek gesekkan kembali kontolku ke memeknya
“he eh omm” dia mengangguk sambil tersenyum dan memelukku
Aku yg tidak tahan sesekali menyelipkan kepala kontolku ke bibir memeknya dan menggesekkan ke itilnya
“sayang om masukin kepalanya aja ya, om gak kuat nih, kalo Cuma kepalanya gak sampe kena perawanmu, jadi kamu tetap virgin”

aku meminta ijin Anis padahal itu sudah kulakukan, dan sebetulnya aku sangat yakin kalau keponakanku ini sangat ingin aku menusuknya, Anis mendangak melihat kepala kontolku keluar masuk di bibir memeknya, aku terus melakukannya sambil memegangi kontolku karna aku masih tetap ingin menjaga keponakanku yang sexy ini

“Ohhh…ohhh…ohhh…ohhhmm…ohh enaknya..,”erang Anis bagai kucing.
”Oh sayang..oh enaknya…ohhh gesekin sayang… enak sayang…oh…okh enak banget gini sayang…ohhh,” aku semakin cepat mengeluar masukkan palkonku ke bibir memek anis, sesekali ku gesek di luar juga

“nis kamu coba nungging dong sayang..” saat itu aku kembali menggesek gesek dan sesekali memasukkan palkonku dan Sepertinya kepala kontolku sudah masuk lebih dalam lagi saat posisi dogy itu, tapi belum mengenai selaput dara keperawanan Anis, Anis sepertinya juga sangat menikmati sambil terus mendesis dan menggigit bibirnya
“ohh…memekmu enak sayang tebel banget…”

“akhhhu…jughhaaaa enak om ohhh….enak banget om…. Ngentot itu enak banget…..” aku yang tidak tahan mendengar desahan vulgar dari keponakanku akhirnya tidak tahan dan meminta Anis kembali terlentang karna posisi dogy benar benar bikin si Mr.Konto gak kuat nahan
“okhhhh nis,,, om ngec…crotcrot….crot” aku menembakkan maniku di bibir memek Anis sambil kutahan agar tubuhku tidak terdorong ke depan

“om kok di semprotin di situ..”
“om gak tahan sayang, memekmu enak banget, baru di luarnya aja udah enak banget…, lagian itu di pintunya doang, gak papa! om paham kok, kamu gak usah kautir ya…”
Kamipun berpelukan dan saking lelahnya kami tertidur

Dalam benakku aku merasa kalau begini terus terusan pasti Anis bakal hilang keperawanannya di ujung kontol maksiatku
Lanjut di Part 9 ya suhu
Tunggu aja besok insyallah update ini mau keluar dulu ada janjian urusan kerjaan mudah mudahan sih dapet bonus nyemprotin yang putih kentel

Nyaris Sempurna Tubuh Tifa






Teman teman sering memanggilku dengan kata berto pada umumnya nama itu biasanya dipakai pada orang yang bertato tapi gak tau teman teman suka panggil itu mungkin karena mudah diingat dan familiyar, aku berusia 26 tahun gilanya lagi diumur segitu aku masih minim pengetahuan tentang apa namanya cinta.

Sekarang aku sudah bekerja dari 4 bulan kemarin perusahaan di bidang jasa jarak antara kantor 6 km dari tempat tinggalku, aku masih menumpang di rumah om ku namnya om Rudy dia adalah akepala sekolah di SMK yang terkenal di kota kami, sedangkan istrinya bekerja sebagai perawat di RS swasta. Dan anaknya ngekost di kota lain karena tidak mau kuliah di kota yang ditinggalinya.

Sejak kedua anaknya kuliah dan tinggal di kota lain, om dan tante Aku hanya tinggal bertiga dengan seorang pembantu.

Sekitar dua bulan kemudian Om Rudy mengajak Aku agar Aku tinggal bersama mereka, dengan alasan daripada Aku harus kost di luar, lebih baik Aku tinggal di rumah om Aku saja karena di rumahnya ada kamar yang kosong, kata om Rudy memberi alasan.

Sebulan kemudian, tante Rini membawa keponakannya ke rumah. Nama keponakan tante Rini adalah Tifa, usianya 15 tahun, ia sudah duduk di kelas dua SMKK Negeri. Tifa adalah seorang gadis yang cantik, cerdas, rajin dan baik hati pada semua orang. Suatu ketika, om Rudy dan tante Rini pergi menghadiri acara perpisahan siswa kelas II di sekolah tempat om mengajar.

Ia sempat mengajak Aku, namun Aku menolak dengan alasan Aku agak lelah, lalu tante Rini mengajak Tifa, namun Tifa juga menolak dengan alasan Tifa lagi ada tugas dari sekolah yang harus diselesaikan malam itu juga karena besok tugas itu sudah harus dikumpulkan.

Sebelum om dan tante meninggalkan rumah, mereka tidak lupa berpesan agar kami berdua berhati-hati, karena sekarang banyak maling yang pura-pura datang sebagai tamu, namun ternyata sang tamu tiba-tiba merampok setelah melihat situasi yang memungkinkan. Setelah selesai berpesan, om dan tante pun pergi sambil menyuruh Aku menutup pintu.

Sejak kepergian om dan tante, rumah jadi hening, kini hanya ada suara TV, namun sengaja Aku kecilkan volumenya karena Tifa sedang belajar. Aku hanya duduk di ruang depan menonton sebuah sinetron yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta.

Aku sempat menyaksikan adegan panas seorang lelaki paruh baya yang sedang asyik berselingkuh dengan seorang gadis yang ternyata teman sekantornya sendiri. Karena terlalu asyiknya Aku nonton TV, sehinggak Aku sangat kaget ketika sebuah tangan menepuk pundak Aku.

Setelah Aku lihat ternyata Tifa, ia tersenyum manis sambil menarik lenganku dengan manja menuju kamarnya. Aku jadi deg-degan setelah melihat penampilannya, ternyata ia hanya mengenakan celana pendek ketat warna coklat muda dengan kaos orangenya yang super ketat, sehinggak lekuk-lekuk tubuhnya tampak begitu jelas.

Sejenak Aku terpana melihat tubuhnya yang nyaris sempurna. Aku amati pinggangnya bagai gitar spanyol dengan paha yang kencang, mulus, dan bersih. Selain itu juga tampak buah dadanya sangat menantang. Sepertinya ukuran BH-nya 34B.

Pemandangan itu sempat mengundang pikiran jahat Aku. Bagaimana rasanya kalau Aku menikmati tubuhnya yang nyaris sempurna itu. Namun Aku berusaha menyingkirkan pikiran itu karena Aku pikir bahwa dia adalah sepupu ipar Aku, tinggal serumah dengan Aku dan Aku pun menganggapnya sudah seperti adik kandung Aku sendiri.

“Ada apa sih? Kok kamu mengajak Aku masuk ke kamar kamu?” kataku agak bingung sambil berusaha melepaskan tangan Aku.

Sebenarnya bukan karena Aku menolak tetapi hanya karena grogi saja. Maklum Aku belum pernah masuk ke kamar Tifa sebelumnya.

“Kak, Tifa mau minta tolong nih!” katanya sambil menatapku manja.

“Kakak mau nggak membantu Aku menyelesaikan tugas ini, soalnya besok sudah harus dikumpul.” kata dia setengah merengek.

“Oh, maksudnya kamu mau minta tolong agar Aku membantu kamu mengerjakan tugas itu? Okelah. Aku akan membantumu dengan senang hati, Aku kan sudah berjanji untuk selalu menolongmu.” kataku mantap.

“Asyik, makasih ya kak.” kata Tifa sambil menciumku.

Kontan Aku merasa tersengat aliran listrik karena meskipun umur sudah 25 tahun, Aku belum pernah mendapat ciuman seperti itu dari seorang gadis, apalagi ciuman itu datangnya dari gadis secantik Tifa.

Aku pun segera membantunya sambil sesekali mencuri padang padanya, namun sepertinya ia tidak menyadari kalau Aku memperhatikanya. Setelah kami mengerjakan tugas itu sekitar 30 menit, tiba-tiba Tifa berhenti mengerjakan tugas itu. Ia mengeluh sambil memegangi keningnya.

“Kak, Tifa pusing nih, boleh nggak kakak pijitin kepala Tifa?” katanya sambil merapatkan badannya ke dada Aku.

Sempat Aku merasakan gesekan dari payudaranya yang cukup kencang namun terasa lembut.
“Emang kenapa kok Tifa tiba-tiba pusing?” tanya Aku agak heran.

“Ayo kak, tolong pijatin dong, kepala Tifa pening!”

“Oke, dengan senang hati lagi.” kataku penuh antusias.

Aku lalu mulai menekan-nekan keningnya dengan tangan kiri Aku dan tangan kanan. Aku menahan lehernya agar badannya tidak bergoyang. Sesekali Aku juga mengelus pundaknya yang putih bersih.
“Kak, belakang leher Tifa juga kak, soalnya leher Tifa agak kaku nih.” katanya sambil menuntun tangan Aku pada lehernya. Setelah Aku memijatnya sekitar lima menit, ia lalu berdiri sambil menarik tangan Aku.

“Kak, Tifa baring di ranjang aja ya? Biar pijitnya gampang.”

“Terserah Tifa ajalah.” kata Aku sambil mengikutinya dari belakang.

Lagi-lagi Aku terkesima melihat pinggulnya yang sungguh aduhai. Ia lalu berbaring telungkup di atas ranjang sambil menyuruh Aku memijat leher dan punggungnya. Sesekali Aku melihat dia menggerakkan tubuhnya, entah karena sakit atau karena geli.

Aku tidak tahu pasti, yang jelas Aku juga sangat senang memijat punggungnya yang sangat seksi. Entah karena gerah atau bagaimana, tiba-tiba saja ia bangun.

“Kak, Tifa buka baju saja ya? Sekalian pakai balsem biar cepat sembuh.”

“Mungkin Tifa masuk angin.” katanya sambil melepaskan kaosnya, lalu kembali berbaring di depan Aku.

Aku terkesima melihat kulit tubuhnya yang kuning langsat. Dalam hati Aku berpikir alangkah bahagianya Aku kalau kelak mempunyai istri secantik Tifa. Aku terus memijatnya dengan lembut. Sesekali Aku memutar-mutar jari-jari Aku di tepi rusuknya.

Setiap Aku meraba sisi rusuknya, ia kontan menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Kadang juga pinggulnya ditarik. Maklum, ia belum terbiasa disentuh laki-laki. Aku juga sudah mulai merasakan penis Aku mulai bergerak-gerak dan kini sudah semakin tegang. Tiba-tiba ia membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Aku.

“Kak, Tifa buka aja BH-nya ya kak? Soalnya gerah nih.” “Terserah Tifa lah.” kata Aku.

Kini kami saling berhadap-hadapan, ia berbaring menatap ke arah pandangan Aku dan Aku berlutut di samping kanannya. Dia hanya tersenyum manja, Aku pun membalas senyumanya, nafas Aku sudah mulai tidak menentu.

Sepertinya nafas Tifa juga sudah mulai tidak terkendali, Aku melihat bukitnya yang nampak berdiri kokoh dengan pucuk warna merah jambu kini sudah mulai turun naik. Aku sempat grogi dibuatnya, bagaimana tidak, selama ini Aku belum pernah melihat pemandangan seindah ini.

Di depan Aku kini tergeletak seorang gadis yang tubuhnya begitu memabukkan dengan desahan nafas yang membuat batang kejantanan Aku sudah berdenyut-denyut. Seakan-akan penis Aku mau lompat menerjang tubuh Tifa yang terbaring mengeliat-geliat, sungguh darah muda Aku mulai berdesir kencang. Kini Aku mulai merasakan detak jantung Aku sudah tidak beraturan lagi.

“Kenapa kak?” katanya sambil tersenyum manja.

“Nggak, nggak papa kok.” kata Aku agak grogi.

“Sudahlah, ayo Kak pijatnya yang agak keras dikit.”

“Iya, iya” jawab Aku.

Aku lalu mulai mengelus-elus perutnya yang putih bersih itu, tanpa sengaja Aku menyenggol gundukan di dadanya.

“Ahh..” katanya sambil menggeliatkan tubuhnya. Aku dengan cepat memindahkan tangan, tetapi ia kembali menariknya

“Tidak apa-apa kak, terusin saja.” katanya.

Wah, benar-benar malam ini adalah malam yang sangat menyenangkan bagi Aku karena tidak pernah terlintas di dalam pikiran Aku akan mendapat kesempatan seperti ini. Kesempatan untuk mengelus-elus tubuh Tifa yang sangat merangsang.

“Aku tidak boleh melewatkan kesempatan sebaik ini,” kata Aku dalam hati.

Kini Tifa semakin merasakan sentuhan jari-jari Aku, Aku melihat dari desahan nafasnya dan dari tubuhnya yang sudah mulai hangat. Entah setan apa yang membuat Tifa lupa diri, dia tiba-tiba menarik wajah Aku,

Lalu mengusapnya dengan jari-jarinya yang lembut dan mulai mencium dan menggigit bibir Aku. Aku hanya pasrah dan terus terang Aku juga sebenarnya sangat menginginkanya, namun selama ini Aku pendam saja karena Aku menghargainya dan menganggapnya sebagai adik sendiri.

Tetapi saat ini pikiran itu telah sirna dari kepala Aku yang dialiri oleh gelora darah muda Aku yang menggelora. Ia terus mencium Aku dan kini ia melepaskan kaos yang Aku pakai lalu membuangnya di samping ranjang.

“Tifa, ada apa ini?” tanya Aku setengah tidak percaya dengan apa yang sedang ia lakukan.

Tetapi ia tidak memperdulikan kata-kata Aku lagi. Melihat gelagat Tifa yang sudah di luar batas kendali itu, Aku pun tidak mau tinggal diam. Aku mulai membalas ciumannya, melumat bibirnya dan menghisap lehernya yang putih bersih.

Aku merasakan penis Aku semakin keras dan berdenyut-denyut. Tifa terus mencium bibir Aku dengan nafas tersengal-sengal. Aku pun tidak mau kalah, Aku mulai meremas-remas payudaranya yang masih kencang dan menantang. Kini Aku mulai mengisap pucuknya.

“Achh..” ia menggeliat.

Aku melihat Tifa semakin menikmati perbuatannya. Sesekali ia menggerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan sambil mendesah nikmat.

Tifa melihat penis sudah mendongkrak celana pendek Aku, ia lalu menyelipkan tangannya ke dalam CD Aku dan ia kini sudah menggenggam penis Aku yang berdiri tegak dengan otot-otot yang berwarna kebiruan. Ia lalu menarik celana pendek dan CD Aku dan kemudian melemparkannya ke lantai. Ia kembali menangkap penis Aku dan mengocoknya dengan jari-jarinya yang lembut.

“Aachh.. achh..” benar-benar nikmat rasanya. Aku merasakan penis Aku semakin tegang dan semakin panjang. Ia terus mempermainkan milik Aku yang sudah berdenyut-denyut dan mulai mengeluarkan cairan bening.

Aku pun tidak mau ketinggalan. Aku lalu menyelipkan jari-jari Aku ke selangkangannya. Aku merasakan lubang kemaluannya sudah hangat dan sudah sangat basah dengan cairan warna bening mengkilat.

Rupanya ia sudah benar-benar sangat terangsang dengan permainan kami. Dengan nafas yang tersengal-sengal, Aku lalu melorotkan celana Tifa lalu meremas-remas pahanya yang putih mulus dan masih kencang.

Aku tidak sanggup lagi menahan nafsu Aku yang sudah naik ke ubun-ubun Aku. Dengan sekali tarik, Aku berhasil melepaskan CD-nya Tifa. Kini ia benar-benar bugil. Aku sejenak terpana menyaksikan tubuhnya yang kini tanpa sehelai benang, dengan kulit kuning langsat, halus, bersih dan bentuk badan yang sangat seksi sungguh nyaris sempurna. Aku benar-benar tidak tahan melihat vaginanya yang ditumbuhi rambut tipis dan halus dengan bentuknya yang mungil berwarna coklat agak kemerah-merahan.

Kembali penis Aku berdenyut-denyut, seakan meronta-ronta ingin menerjang lubang nikmat Tifa yang masih terkatup rapat. Aku sangat gemas melihat liang kemaluannya dan kini Aku mulai mengusap-usap bibirnya dan meremas klitorisnya. Lubang nikmat Tifa sudah sangat basah. Aku melihat Tifa semakin terlelap dalam nafsunya. Ia hanya mengerang nikmat.

“Achh.. achh.. ohh.. ohh..” Aku terus menjilat klitorisnya. Ia hanya mendesah,
“Achh.. achh..” sambil menarik-narik pinggulnya.

“Kak, ayo masukin kak!” sambil menarik penis Aku menuju bibir kemaluannya.
“Oke Akung,” lalu Aku membuka kakinya.

Kemudian Aku melipat kakinya dan menyuruhnya supaya ia membuka pahanya agak lebar. Aku lalu menarik pantat Aku dan merapatkan pada selangkangannya. Ia dengan cekatan meraih batang kemaluan Aku lalu menempelkannya di bibir kemaluannya yang masih sangat rapat namun sudah basah dengan cairan lendirnya.

“Pelan-pelan ya kak, Tifa belum biasa.”

“Iya Akung,” kata Aku sambil mengecup bibirnya yang merekah basah. Aku kemudian mendorongnya pelan-pelan.

“Achh.. sakit kak.”

“Tahan Akung.”

Aku lalu kembali mendorongnya pelan-pelan dan kini batang Aku sudah bisa masuk setengahnya. Tifa hanya menggeliat dan menggigit bibirnya. Aku terus mendorongnya sambil memeluk tubuhnya. Sesekali Aku menyentaknya agak keras.

“Achhkk.. sakit kak, pelan-pelan donk!” memang vaginanya masih sangat rapat, maklum ia masih perawan.

“Tahan ya Akung,” Aku mencoba menenangkannya sambil memegang pinggulnya erat-erat.
“Akk..” Tifa meringis keras. Ia memukul dada Aku dengan keras sambil menarik pantatnya.
“Sakit kak, sakitt..”

Aku merasakan batang kejantanan Aku menembus sesuatu yang kenyal dalam lubang kenikmatan Tifa. Rupanya batang Aku telah berhasil menembus selaput daranya. Dari liang sorga Tifa tampak mengalir darah segar.

Aku terus menggoyang-goyangkan pinggul maju mundur sambil menciumi bibirnya dan meremas-remas gunungnya yang sangat menantang itu. Sesekali Aku melihat dia merapatkan kedua pahanya sambil mengigit bibirnya. Benar-benar milik Tifa sungguh nikmat,

Aku merasakan vaginanya semakin basah dan licin, namun tetap Aku merasakan kejantanan Aku terjepit dan kadang seperti dihisap oleh vaginanya Tifa. Kini Aku merasakan batang kemaluan Aku sudah berdenyut-denyut sepertinya ingin memuntahkan sesuatu, namun Aku tetap menahannya dengan mengurangi irama permainan Aku.

“Terus kak, terus..” ia menggeliat.

Aku melihat kedua kakinya mengejang. Gerakan Aku kembali Aku pacu, membuat payudaranya agak bergoyang dan sepertinya semakin membesar berwarna kemerah-merahan.
“Achh.. achh.. Kak cepat kak, cepat kak.” sambil menggeliat.

Ia merapatkan pahanya. Dia mulai menggerak-gerakkan tangannya mencari pegangan. Akhirnya ia memelukku dengan erat dan mengangkat kedua kakinya. Sambil menggigit bibirnya, ia memejamkan matanya. Aku merasakan kalau kini badannya sudah kaku dan hangat. Akhirnya Tifa memelukku erat-erat dan mengangkat pantatnya sambil berteriak.

“Achhkk..” Aku merasakan badannya bergetar dan sepertinya ada sesuatu yang hangat menyentuh batang kejantanan Aku, rupanya Tifa sudah orgasme.

Aku semakin tidak kuat menahan denyutan dari buah kejantanan Aku, akibat kenikmatan yang diberikan Tifa sangat luar biasa, batang Aku semakin berdenyut-denyut dan kini Aku benar-benar tidak sanggup lagi menahannya. Lalu Aku mempercepat gerakan Aku dan mendorong penis Aku lebih dalam lagi sambil menarik tubuh Tifa dengan erat ke dalam pelukan Aku.

Aku merasakan kenikmatan yang sangat dahsyat itu. Kini semuanya mengaliri dan menggetarkan seluruh tubuh Aku mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki Aku.

Akhirnya, “Srett.. srett.. srett..” Kejantanan Aku mengeluarkan cairan hangat dalam lubang kemaluan Tifa.

Aku sempat bingung dan takut karena telah menikmati tubuh Tifa secara tidak sah. Namun rasa nikmat itu lebih dahsyat sehingga pikiran itu segera sirna. Aku hanya tersenyum lalu mengecup bibir Tifa dan mengucapkan terima kasih pada Tifa.

Tampak tubuh Tifa basah dengan keringatnya tetapi terlihat wajahnya berseri-seri karena puas. Tifa hanya merapatkan kedua tangannya ke sisi tubuhnya. Ketika Aku mencabut batang kejantanan Aku dari vaginanya ia hanya tersenyum saja. Astaga, Aku melihat di sprey Tifa terdapat bercak darah. Tetapi segera Tifa bangun dan menenangkan Aku.

“Tenang mas, nanti Aku cuci, tak akan ada yang mengetahuinya.”
katanya sambil meletakkan jarinya di kedua bibir Aku. Kami berdua lalu menuju ke kamar mandi. Di situ kami masih sempat melakukannya sekali lagi, lalu akhirnya kami kembali mandi dan kembali ke kamarnya Tifa.

Setelah Aku mengambil baju dan celana, Aku pun menuju ruang tamu. Tidak lama kemudian keluarlah Tifa dari kamarnya lalu mengajak Aku makan malam berdua. Katanya, ia sengaja duluan makan karena tidak ingin bertemu dengan om dan tante malam ini. Mungkin Tifa malu dan takut kalau perbuatan kami ketahuan. Setelah makan, ia kembali ke kamarnya. Entah ia tidur atau belajar, Aku tidak tahu pasti.

Tidak lama kemudian, om dan tante datang. Mereka menceritakan keadaan pesta itu yang katanya cukup ramai dibanding tahun lalu karena tahun ini siswanya lulus 100 persen dengan nilai tertinggi di kota kami.

Om menanyakan Tifa, tetapi Aku katakan mungkin ia sudah tidur sebab tadi setelah makan ia sempat mengatakan kepada Aku bahwa ia agak lelah. Om hanya mengangguk lalu menuju kamarnya, katanya ia juga sudah makan dan kini ia pun ingin istirahat.

Aku tersenyum puas dan kembali menonton sebentar, lalu masuk kamar Aku. Di dalam kamar, Aku tidak bisa tidur membayangkan kejadian yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu. Malam ini Aku sangat senang karena telah merasakan sesuatu yang tidak pernah Aku rasakan sebelumnya dan pengalaman yang sangat manis ini tentu tidak akan pernah Aku lupakan sepanjang hidup Aku.